Otak dan usus dihubungkan oleh syaraf vagus. Penelitian itu menentukan
apakah 'bakteri baik' bisa digunakan untuk memengaruhi otak melalui
syaraf tersebut. Memang tidak jelas bagaimana probiotik, dalam hal ini,
berinteraksi langsung dengan syaraf vagus atau ada zat lain yang
mengaktifkan saraf vagus...
Bakteri probiotik yang dikandung yoghurt ternyata dapat mengubah bahan
kimia dalam otak dan dapat digunakan untuk mengobati kecemasan dan
depresi, menurut penelitian terbaru di University College Cork,
Irlandia.
Penelitian dilakukan terhadap dua tikus. Yang pertama
tikus diberikan Lactobacillus rhamnosus JB-1. Tikus itu secara
signifikan mengalami lebih sedikit stres, kecemasan, dan depresi yang
terkait dengan perilaku. Berbeda jauh dengan tikus yang hanya diberi
makan dengan kaldu.
"Temuan itu menyoroti peran penting bakteri dalam usus dan otak," kata kepala peneliti John F Cryan.
"Studi ini mengidentifikasi target potensial di otak dan jalur melalui organisme usus tertentu," tambah Cryan.
Otak
dan usus dihubungkan oleh syaraf vagus. Penelitian itu menentukan
apakah 'bakteri baik' bisa digunakan untuk memengaruhi otak melalui
syaraf tersebut. Memang tidak jelas bagaimana probiotik, dalam hal ini,
berinteraksi langsung dengan syaraf vagus atau ada zat lain yang
mengaktifkan saraf vagus.
Temuan itu dapat mengarah pada
pengembangan pendekatan berbasis mikroba untuk mengobati stres yang
berhubungan dengan gangguan, seperti kecemasan dan depresi. Seperti
dikutip dari Yahoo, Kamis (1/9), penelitian itu telah diterbitkan dalam
jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Rabu, 21 September 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar